Deskripsi

Diskursus asimetris informasi keuangan menjadi begitu menarik di industri asuransi dan bisa dipastikan selalu terjadi di perusahaan mana pun dan kapan pun terutama pada perusahaan asuransi yang berbentuk Agency. Peristiwa gagal bayar produk saing plan Jiwasraya menjadi bukti adanya asimetris informasi keuangan. Termasuk ketidakjelasan nasib pemegang polis di Asuransi Bakri, Warna Arta Life dan sejenisnya menjadi pendukung adanya asimetris informasi.

Asuransi Bumiputera adalah salah satu perusahaan asuransi yang mengalami kasus gagal bayar. Kesalahan pengelolaan manajemen yang menjadi biang penyebab kasus tersebut. Penundaan pembayaran klaim yang tertunda akibat minimnya penghasilan premi dimana jumlah klaim 2,7 trilyun sementara pendapatan premi hanya 2,6 trilyun.

Di Indonesia terdapat 54 perusahaan asuransi jiwa, oleh karena itu objek tulisan ini hanya membatasi pada agen yang berada pada perusahaan yang memiliki kriteria pertama perusahaan yang memiliki aset terbesar dimana unsur terbesar adalah aset investasi, Kedua sebagai pemain utama di produk unitlink yang di tandai dengan pendapatan terbesar dari premi unitlink, Ketiga, sistem pemasaran yang dianut adalah sistem agency murni untuk mendelivery produk, Keempat memiliki unit usaha syariah yang juga menjual unitlink syariah.

Buku ini akan fokus pada pembahasan dari sebuah pertanyaan, bagaimana perilaku agen asuransi menyembunyikan informasi keuangan dalam menjawab berbagai keberatan calon nasabah. Jika disederhanakan adalah “Apakah asimetris informasi terjadi dikalangan agen asuransi unitlink?”, Selamat Membaca!