PARIWISATA HALAL: Konstruksi Universalisme Islam Berbasis Kearifan Lokal
Rp99000
Penulis: Dr. Masruroh, MAB.
Editor: Muhammad Khutub
Desain Cover: Rahimsyah M
Desain Tataletak: Ari Mustaqim
ISBN: 978-623-8593-39-2
viii, 254 hlm, 15,5×23 cm
Cetakan Pertama, Agustus 2024
Diterbitkan oleh:
LEMBAGA KAJIAN DIALEKTIKA
ANGGOTA IKAPI
Jl. Villa Dago Raya No. A257
Telp. (021) 7477 4588
Tangerang Selatan 15415
email. [email protected]
web: www.dialektika.or.id
Deskripsi
Pariwisata halal dikembangkan berawal dari adanya feno-mena peningkatan kesejahteraan ekonomi masyarakat dan trend gaya hidup halal yang meluas di kalangan muslim dunia, baik menyangkut kesadaran mengkonsumsi makanan, fashion, dan memilih destinasi pariwisata halal. Fenomena ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk mendatangkan wisatawan muslim nusantara maupun mancanegara, tetapi partisipasi pelaku usaha dan masya-rakat belum massif, diantaranya karena kurangnya kesamaan pema-haman dan visi mengenai konsep pariwisata halal, sehingga menim-bulkan berbagai persepsi yang kurang tepat, seperti kekhawatiran akan hilangnya pasar wisatawan yang sudah ada (existing market), perubahan branding pariwisata Indonesia menjadi pariwisata Islam, bahkan Islamisasi destinasi.
Banyaknya kajian yang sudah ada, belum mengungkapkan pandangan ulama tentang konsep dan implementasi pariwisata halal yang tepat diterapkan di Indonesia yang memungkinkan untuk diikuti berbagai pihak, mengingat ulama adalah tokoh panutan masyarakat. Sementara itu, Yogyakarta adalah kota pelajar yang sudah lama dikenal dengan tujuan wisata budaya, memiliki landasan nilai budaya yang kuat dan para ulama yang berpengaruh dan berasal dari latar belakang yang heterogen, yaitu pesantren, akademisi, organisasi kemasyarakatan.
Penulisan buku ini didasarkan pada penelitian, diskusi, dan pengamatan mendalam terhadap praktik-praktik pariwisata halal di berbagai daerah. Kami berusaha menguraikan bagaimana kearifan lokal dapat diselaraskan dengan prinsip-prinsip Islam, sehingga terbentuk suatu model pariwisata yang tidak hanya mengedepan-nilai-nilai Islam, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai budaya lokal.