Deskripsi

Riset tentang asam lemak esensial diawali ketika Bang dan Dyerberg, yang pada tahun 1976 melakukan ekspedisi ke Kutub Utara, menemukan fakta yang menarik bahwa orang-orang Greenland eskimo yang mengkonsumsi diet tinggi makanan hasil laut itu dijumpai jarang yang menderita penyakit jantung, asma, diabetes melitus, dan multiple sklerosis. Sejak penemuan tersebut, riset tentang manfaat kesehatan asam lemak esensial diperluas dengan memasukkan manfaatnya terkait dengan kanker, inflamatori, bowel disease, rhematoid arthritis, dan psoriasis.

Dewasa ini gaya hidup masyarakat modern dicirikan oleh: 1) peningkatan asupan energi yang cukup tetapi kurang dalam pemakaian energi; 2) peningkatan asupan lemak jenuh, asam lemak omega-6, asam lemak trans tetapi kurang asupan asam lemak omega-3; 3) kurang asupan karbohidrat dan serat kompleks; 4) peningkatan asupan biji-bijian serealia tetapi kurang asupan buah dan sayur; dan, 5) kurang asupan protein, antioksidan dan kalsium.

Disamping itu, gaya hidup yang rendah aktifitas fisik (sedentary) juga mendorong munculnya penyakit kronis yang baru muncul di jaman modern ini, seperti diabetes, penyakit jantung dan sebagainya. Riset telah menunjukkan bahwa asam lemak esensial mampu menghambat dan mencegah munculnya berbagai penyakit tersebut.

Buku kecil ini mencoba untuk menguraikan berbagai riset yang terkait dengan manfaat asam lemak esensial dalam memerangi penyakit-penyakit tersebut.