Deskripsi

Wifiq merupakan ilmu atau pengetahuan, yang terdapat dalam salah satu kajian ilmu hikmah. Kata wifiq dalam lisan al-‘arab memiliki makna yang tidak jauh berbeda yaitu; sependapat, setuju, kesamaan, kesesuaian, dan persetujuan. Menurut tradisi Jawa, wifiq di terjemahkan dengan istilah rajah atau azimat, sedang dalam tradisi pesantren disebut dengan wifiq, wafaq, atau rajah. Harun Mat Piah di dalam bukunya Kitab Tib; Ilmu Perubatan Melayu, menyebutkan istilah wifiq dengan wafaq, rajah, gambar, sketsa, dan diagram.

Buku ini ditulis bertujuan untuk membangun struktur wifiq dalam khazanah Islam yang dikonstruksi melalui tiga pilar filsafat ilmu, yaitu ontologi, epistemologi dan aksiologi. Buku ini menemukan esensi (hakekat realitas) yang membentuk wifiq dalam sebuah sistem pengetahuan. Basis ontologi wifiq sendiri itu berpusat pada huruf sebagai sebuah simbol yang melahirkan berbagai basis pengetahuan, yaitu: lahirnya pengetahuan tentang angka (numerology), huruf (the science of letters), asma’ al-husna (the science of God’s names), dan potongan ayat Al-Qur’an. Dari sisi epistemologi, wifiq memiliki fondasi yang cukup kuat yaitu meliputi metode pembuatan, sumber pengetahuan, batasan pengetahuan, struktur pengetahuan, dan keabsaan pengetahuan. Dimensi aksiologis, wifiq menunjukkan nilai-nilai (etika) dan seni (estetika) sebuah sisi esoteris yang berorientasi pada manfaat bagi kehidupan manusia dan memiliki keindahan yang distingtif.

Sementara disertasi yang berjudul: Islamic Symbols and Sufi Rituals for Protection and Healing: Religion and Magis in the Writings of Ahmad bin ‘Ali al-Buni (d. 622/1225) dari Universitas California yang mengkaji korpus Ali al-Buni dalam mengurai kaitan magic, agama dan sains, studi filsafat tentang wifiq ini menginvestigasi pengetahuan h{ikmah melalui karya-karya yang beredar dan menjadi rujukan pesantren, yaitu: Shamsu al-Ma‘arif al-Kubra, Manbau’ al-Usul al-Hikmah, dan al-Awfaq.