TAFSIR FEMINIS NUSANTARA: Telaah Kritis Qira’ah Mubadalah Karya Faqihuddin Abdul Kodir
Rp75000
TAFSIR FEMINIS NUSANTARA: Telaah Kritis Qira’ah Mubadalah Karya Faqihuddin Abdul Kodir
Copyriht © 2023
ISBN: 978-623-8210-12-1
xvi, 174 hlm.
Ukuran: 14,8×21 cm
Cetakan Pertama, Maret 2023
Penulis:
MOH. NAILUL MUNA, M.Ag
Desain Sampul
M. Haikal
Tata Letak
Meki Polamda
Penerbit
LEMBAGA KAJIAN DIALEKTIKA
ANGGOTA IKAPI
Jl. Villa Dago Raya No. A257
Telp. (021) 7477 4588
Tangerang Selatan 15415
email. [email protected]
web: www.dialektika.or.id
Deskripsi
Interpretasi ayat feminis dapat merujuk pada berbagai pendekatan yang menekankan pada pemahaman bahwa Al-Quran mengandung pesan-pesan kesetaraan gender dan perlakuan yang adil terhadap perempuan.
Term mubādalah dalam konteks kajian gender ini dikembangkan oleh Cendekiawan Muslim Faqihuddin Abdul Kodir sebagai sebuah nama dari metode interpretasi terhadap teks-teks Islam yang meniscayakan laki-laki dan perempuan sebagai subjek setara, laki-laki dan perempuan sama-sama menjadi objek pembicaraan Al-Quran dan keduanya selayaknya tercakup dalam makna yang terkandung dalam Al-Quran. Ia juga menegaskan, bahwa mubādalah sebagai perspektif bukanlah hal baru, malah merupakan sebuah norma yang fundamental dalam Islam dan bersumber dari Al-Quran.
Hanya saja, Faqihuddin memandang bahwa penerapan qira’ah mubādalah dapat berlaku dalam ruang lingkup privat maupun publik. Hal ini yang memunculkan perbedaan di kalangan cendekiawan muslim lainnya semacam, Aysha Hidayatullah dan lainnya.
Buku ini akan banyak membahas bagaimana diskursus qira’ah mubādalah yang dicanangkan oleh Faqihuddin Abdul Kodir. Salah satunya terkait kemungkinan penolakan model penafsiran feminis atas ayat-ayat yg bernuansa hierarkis, yakni ayat-ayat secara naluriah memiliki tendensi untuk mengunggulkan laki-laki. Dengan pertimbangan pola teks, aspek historisitas, dan keakuratan metode Qira’ah Mubadalah, maka isu-isu persaksian, waris, nusyuz, dan talak masih menjadi problem dalam diskursus penafsiran Al-Quran. Selain itu, karya ini juga melakukan pemetaan atas posisi qira’ah mubadalah dalam konteks lokal dan global. Selamat Membaca!