Deskripsi

Pemikiran Ibn Taimiyyah seringkali dituding sebagai ulama radikal. Padahal, Ibn Taymiyyah bukanlah seorang takfīrī. Penye-matan radikal dan takfīrī kepada Ibn Taymiyyah adalah efek dari pemahaman salah para pengikutnya terhadap fatwa-fatwanya, kemudian mereka melakukan aksi-aksi radikal berdasarkan fatwa-fatwa itu. Bin Bayyah memberikan contoh pembunuhan Presid-en Mesir Anwar Sadat oleh kalangan radikalis yang merefer aksinya kepada kitab al-Farīḍah al-Ghāibah karya ‘Abdussalām Faraj yang isinya berpegang kepada fatwa Ibn Taymiyyah yang telah didistorsi.

Dengan menggunakan pendekatan masyarakat madani, Amar Makruf Nahi Munkar dalam pandnagan Ibn Taymiyyah diharapkan mampu dibaca lebih lengkap dari beberapa aspek, yaitu kenegaraan (state), pasar (market), publik (public) dan privat sebagaimana teori civil society yang dikemukakan oleh Thomas Janoski. Untuk memahami teks-teks Ibn Taymiyyah harus dilakukan kajian secara menyeluruh dari berbagai teks yang ada sehingga melahirkan pemahaman yang utuh.

Buku ini mencoba untuk mengaitkan ajaran Ibn Taymiyyah dengan konsep civil society, yang meliputi partisipasi aktif warga dalam kehidupan publik, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan penegakan keadilan sosial. Penulis berharap bahwa kajian ini dapat memberikan kontribusi yang berharga dalam memahami bagaimana nilai-nilai Islam dapat diaplikasikan dalam masyarakat modern tanpa mengesampingkan esensi dan substansi ajaran agama.