TAFSIR AYAT JIHAD MUFASSIR NUSANTARA
Rp65000
TAFSIR AYAT JIHAD MUFASSIR NUSANTARA
Penulis: Ahmad Fitriawan
ISBN: 978-623-8210-04-6
Setting Layout: Muhammad Fuad Hasan
Desain Cover: Abdul Aziz
Ukuran
164 hlm, 14,8×21 cm
Cetakan pertama, Maret 2023
Diterbitkan oleh:
LEMBAGA KAJIAN DIALEKTIKA
ANGGOTA IKAPI
Jl. Villa Dago Raya No. A257
Telp. (021) 7477 4588
Tangerang Selatan 15415
email. [email protected]
web: www.dialektika.or.id
Copy Right©2023 by LEMBAGA KAJIAN DIALEKTIKA
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang. Pertama kali diterbitkan di Indonesia dalam Bahasa Indonesia oleh Lembaga Kajian Dialektika. Dilarang mengutip atau memperbanyak baik sebagian ataupun keseluruhan isi buku dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit. All right reserved.
Deskripsi
Aksi-aksi teror yang mengatasnamakan Islam dewasa ini telah merugikan umat Islam sendiri, sehingga di beberapa negara muncul stigma islamophobia. Salah satu musababnya adalah sebagian umat Islam garis ekstrimis masih menafsirkan dan menerapkan ayat-ayat jihad secara tektualis. Memang sebagian ayat Al-Qur’an berisi anjuran dan kewajiban jihad fisik dalam arti perang (qital atau harb). Semua ayat perang itu berisi perintah bagi Nabi Muhammad saw dan para sahabat untuk memerangi kelompok kafir di masanya.
Dalam lingkup kehidupan sosial di Indonesia, pemahaman-pemahaman tekstual terhadap jihad, qital dan harb seperti ini tentu sangat tidak relevan. Penerapan pemahaman tektualis khususnya pada perkara jihad, akan sangat membahayakan keharmonisan yang telah terjalin antar umat beragama di Indonesia. Hal ini karena ia dapat menjadi pemicu yang mendorong sebagian orang untuk melakukan aksi-aksi teror atas nama Islam. Padahal hakikatnya hal tersebut justru merusak citra Islam dan mencederai nilai-nilai kemanusiaan. Namun meskipun begitu, ternyata pemahaman tekstual khususnya pada perkara jihad telah banyak meracuni pemikiran sebagian umat Islam di Indonesia.
Lalu bagaimana dengan sikap kita sekarang ini dalam memahami ayat jihad atau ayat qital? Sementara sebagian orang keliru memahami ayat jihad atau ayat qital. Kekeliruan dalam memahami tafsir tersebut berujung pada kekeliruan dalam bersikap dan mengamalkannya.
Buku yang ada di tangan Anda ini merupakan salah satu upaya untuk mengembalikan tafsir ayat-ayat jihad pada pemahaman teks yang berasal dari ulama-ulama (mufassir) asli Indonesia untuk menghindari kesalahpahaman penafsiran, di antara ulama-ulama yang menjadi kajian dalam buku ini adalah A. Hassan, Mahmud Yunus, Buya Hamka, Hasbi Ash-Shiddiqie dan Quraish Shihab. Selamat Membaca!